ANSIBLE
FOR SYSTEM AUTOMATION
sebagai
seorang sysadmin memiliki tanggung jawab dalam memanajemen server,
baik dari menginstall suatu service, melakukan konfigurasi, ataupun
menjaga agar server/system tersebut dapat berjalan dengan baik.
Mungkin pekerjaan tersebut terlihat sederhana apabila server yang
ditangani dapat dihitung dengan jari, lalu apa iya bila harus
mengurus banyak server sysadmin juga harus melakukan konfigurasi
dimasing-masing server tersebut? Itu akan menjadi pekerjaan yang
sangat tidak mungkin dan rawan akan terjadi kesalahan.
Sebagai
penawar dari permasalahan tadi munculah beberapa tools yang dapat
digunakan untuk mengautomasi. Dengan adanya automasi ini kita tidak
perlu melakukan konfigurasi disetiap server yang ada, namun cukup
buat sekali perintah dan kita dapat menerapkan kesemuanya.
Salah
satu tools dari automasi ini adalah Ansible. Ansible adalah open
source software untuk software provisioning, configuration management
dan application deployment, ansible berada dibawah Red Hat Inc.
Ansible bersifat agentless yang berarti tidak perlu adanya installasi
agent di nodes target, ansible hanya menggunakan ssh untuk melakukan
koneksi dari controlling machines ke nodes target.
Untuk
menggunakan ansible terdapat beberapa cara, salah dua-nya adalah
melalui ad-hoc command dan dengan melakukan konfigurasi ansible
playbooks. Ad-hoc merupakan sebaris perintah yang akan dijalankan
oleh nodes tujuan, sedangkan playbook merupakan sekumpulan perintah
yang dibuat dalam satu file menggunakan YAML sintak. Dengan
menggunakan playbook kita dapat membuat beberapa baris perintah dan
ketika file tersebut dieksekusi maka perintah di dalamnya akan
diterapkan ke nodes tujuannya.
Untuk
bagian pertama dari sharing tentang ansible mungkin cukup sampai
pengenalan dulu, pada bagian berikutnya akan diperlihatkan cara
instalasi ansible dan bagaimana menggunakan adhoc command.
Sekian,
Terima Kasih
Well written . Keep updating Devops Online Training
BalasHapus