Sabtu, 03 November 2018




ANSIBLE FOR SYSTEM AUTOMATION

sebagai seorang sysadmin memiliki tanggung jawab dalam memanajemen server, baik dari menginstall suatu service, melakukan konfigurasi, ataupun menjaga agar server/system tersebut dapat berjalan dengan baik. Mungkin pekerjaan tersebut terlihat sederhana apabila server yang ditangani dapat dihitung dengan jari, lalu apa iya bila harus mengurus banyak server sysadmin juga harus melakukan konfigurasi dimasing-masing server tersebut? Itu akan menjadi pekerjaan yang sangat tidak mungkin dan rawan akan terjadi kesalahan.

Sebagai penawar dari permasalahan tadi munculah beberapa tools yang dapat digunakan untuk mengautomasi. Dengan adanya automasi ini kita tidak perlu melakukan konfigurasi disetiap server yang ada, namun cukup buat sekali perintah dan kita dapat menerapkan kesemuanya.

Salah satu tools dari automasi ini adalah Ansible. Ansible adalah open source software untuk software provisioning, configuration management dan application deployment, ansible berada dibawah Red Hat Inc. Ansible bersifat agentless yang berarti tidak perlu adanya installasi agent di nodes target, ansible hanya menggunakan ssh untuk melakukan koneksi dari controlling machines ke nodes target.



Untuk menggunakan ansible terdapat beberapa cara, salah dua-nya adalah melalui ad-hoc command dan dengan melakukan konfigurasi ansible playbooks. Ad-hoc merupakan sebaris perintah yang akan dijalankan oleh nodes tujuan, sedangkan playbook merupakan sekumpulan perintah yang dibuat dalam satu file menggunakan YAML sintak. Dengan menggunakan playbook kita dapat membuat beberapa baris perintah dan ketika file tersebut dieksekusi maka perintah di dalamnya akan diterapkan ke nodes tujuannya.

Untuk bagian pertama dari sharing tentang ansible mungkin cukup sampai pengenalan dulu, pada bagian berikutnya akan diperlihatkan cara instalasi ansible dan bagaimana menggunakan adhoc command.

Sekian, Terima Kasih



1 komentar: