Jumat, 08 Mei 2015



PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.


SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.



Sudah jadi rahasia umum baha kedilan di negeri yang kita cintai ini sangat memprihatinkan. Begitu banyak keadilan yang bisa dikatan dirampas dengan sewenang wenag oleh mereka yang sering disebut dengn ''oknum". Sesuai dengan Tema dair tugas IBD kali ini yaitu "Manusia dan Keadilan", maka saya memberi judul post kali ini Kesenjangan Keadilan antara siMiskin dan siKaya.

Akhir-akhir ini apa yang sering disebut dengan ketidakadilan semakin gamblang terlihat. Apa yang dialami oleh nenek minah, perempuan tua renta yang berdomisil di Banyumas, Propinsi Jawa Tengah, yang memetik 3 biji buah kakao di vonis hukuman satu bulan 15 hari dengan masa percobaan tiga bulan.

Kisah nenek Minah hanyalah sepenggal cerita, betapa beratnya masyarakat kecil mencari keadilan hukum di negeri ini. Betapa banyak ketidakadilan yang menimpa masyarakat kecil atas ‘ketidaksengajaan’ nenek minah mengambil buah kakao sampai ketidakberdayaan kasman-warga gorontallo atas penyiksaan polisi karena tuduhan mencuri sebuah sepeda motor milik majikannya, yang belakangan tuduhan tersebut sama sekali tidak terbukti. Ketidakberdayaan masyarakat kecil atas ketidakadilan yang diterima telah melukai rasa percaya masyarakat yang mendamba dewi keadilan selalu menyapa hari-hari mereka yang selalu di rundung kemalangan hukum.

Lalu bila kita membandingkan dengan kasus hukum orang-orang kaya maka kita dapat melihat dengan jelas bahwa ketidakadilan begitu sangat nyata. masih segar diingatan saya seorang Gayus Tambunan yang terlibat kasus besar bisa berkeliaran sesuka hatinya. Bila diangkat masih begitu banyak ketidakadilan dalam negeri ini salah satunya adalah fasilitas mewah yang diterima narapidana yang beruang.

Bila kenyataan pahit ini terus menjadi mimpi buruk kita, masih pantaskah berharap pada pemerintah? ataukah negara harus dilenyapkan dan kemudian dibentuk kembali seperti apa yang menjadi cita-cita Mao Tse- tung sebelum ia menjadi tokoh tersohor di Cina. Sepertinya kita harus terus berpikir terhadap berbagai ketidakadilan yang sering kita rasakan.

Terhadap Pemerintah yang semakin jauh dari cita-cita melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945

Jumat, 01 Mei 2015



Kembali lagi berkutat dengan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, kali ini pembahasan akan memagcu pada tema "Manusia dan Cinta Kasih". Sebagai manusia yang diciptakan memiliki perasaan pastinya tidak asing dengan yang namanya cinta dan kasih. ya cinta kasih tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

Menurut kamus Bahasa Indonesia, Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Maka, pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.

Begitu banyak cinta dan kasih yang bertaburan didunia ini. Menurut ajaran agama cinta dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu, Tingkat tinggi, menengah dan rendah. Mari kita ambil satu contoh dari masing-masing tingkatan diatas

1. Cinta Tingkat Tinggi


Yang termasuk didalamnya adalah Cinta kepada Allah.
Cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam tindakan dan tingkah lakunya, semua tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Dan didalam rukun iman pun percaya kepada Allah adalah rukun yang pertama. Maka dari rukun itu kita dapat menyimpulkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah sangat penting. Dalam firman Allah di dalam Al-Quran Dijelaskan
Katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuniNya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi penyanyang. ( Qs. Ali- Imran 3:31)
Didalam Firman Allah tersebut bahwa ditegaskan bahwa selain kita harus percaya dan mencintai Alaah SWT kita haru melaksanakn Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya maka niscaya Allah akan mencintai dan menghapus dosa dosa kita semua.

2. Cinta Tingkat Menengah

Salah satu didalamnya adalah cinta kepada Ke2 Orang tua.
Cinta Kepada Orang Tua, awalnya sudah sangat umum untuk kita semua. Karena pasti setiap anak akan cinta sekali kepada orang tua nya karena orang tua adalah orang yang sangat dekat sekali dengan kita disaat kita susah, senang, gembira, sedih orang tua selalu ada entah itu ayah atau ibu kita. Cinta kepada orang tua ini adalah cinta yang ada karena hubungan Fisiologis seperti hubungan ibu dengan anak serta hubungan ayah dengan anaknya. Seperti apa yang ada di dalam firman Allah.
“Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakana kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (Q.S Al-Isra [17]:23-24)
Di ayat tersebut Kita dapat menyimpulkan jangan lah kita membangkak kepada orang tua dan kita harus menuruti perintah orang tua kita karena jika kita menyanyanginya dengan penuh kasih sayang kita akan di tempatkan sebagai orang yang mulia di Sisinya.
3. Cinta Tingkat Rendah

Yang termasuk didalamnya adalah cinta diri sendiri.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikan dirinya. Jadi ia mencintai sesuatu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Dan sebaliknya dia akan membenci sesuatu yang membuat hidupnya sedih atau terancam mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindarkan segala sesuatu yang membahayakan dirinya.




Sebagai warga negara Indonesia kita pasti bangga dengan anugrah yang telah Allah berikan kepada alam Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa wisata alam Indonesia selalu dijadikan pilihan destinasi wisata bagi para wisatawan.

Saya akan sedikit menghubungkan materi "Manusia dan Keindahan" yang terdapat dalam mata kuliah IBD, dengan memberi judul postingan kali ini yaitu menjaga keindahan alam Indonesia.


Bila ditelaah lebih dalam Keindahaan berasal dari kata indah yang berarti bagus. Sesuatu dapat dikatakan indah apabila sudah ada koneksi antara panca indra manusia, keindahan biasanya ditangkap oleh mata, dirasakan oleh hati, kemudian biasanya diungkapkan oleh kata-kata yang mencerminkan kekagumannya

Tidak dapat dipungkiri bahwa sudah terlalu banyak kerusakan yang dilakukan oleh manusia. Sifat serakah yang menjadikan manusia begitu kejam menyiksa alam. Memang menjadi ironi, manusia yang seharusnya menjaga dan merawat malah menjadi otak kehancuran yang terjadi. Sebenarnya Allah menciptakan alam memang untuk dimanfaatkan oleh manusia, tapi  manusia hanya memanfaatkan secara membabi buta tanpa pernah terbesit untuk merawatnya.


Jadi Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk paling sempurna yang telah diciptakan oleh yang maha kuasa maka sudah seharusnya kitalah yang menjaga alam agar alam selalu bersahabat dengan kita. Pastinya kita tidak ingin anak cucu kita nanti hanya mendengar "cerita" tentang indahnya alam Indonesia. 

.