Selasa, 21 April 2015



Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
In the wind of change

Diatas merupakan sepenggal lirik dari lagu wind of change yang dilantunkan oleh band Scorpions. Lirik yang ditenun oleh Klaus Meine sang vokalis dengan begitu indah dan dapat diterima dengan mudah oleh para penikmatnya.

Lalu apa hubungannya dengan kemanusiaan?, ya lagu ini bercerita tentang perubahan politik diEropa timur pada waktu itu seperti dihancurkannya tembok Berlin, runtuhnya komunisme di Uni Soviet dan sekutunya di Eropa Timur,serta berakhirnya perang dingin. Sudah menjadi rahasia umum bahwa komunisme ada salah satu paham yang menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang diinginkan.

Banyak bukti kekejaman komunisme yang ada di Dunia salah satu yang terkenal adalah “Killing Fields” atau ladang pembataian diKamboja. Di Indonesia sendiri kata “Komunisme” telah mendjadi kata yang traumatis bagi para penduduknya.PKI partai yang mengusung paham ini telah dilarang sejak dikeluarkan Tap MPRS No XXV tahun 1966. Didalamnya berisi pelarangan penyebaran ajaran komunisme, leninisme, dan marxisme.

Kembali seperti lagu diatas, terlihat jelas bahwa paham komunisme lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya. Setiap mereka yang pernah terbelenggu rezim komunis pasti akan sangat bersyukur dapat terbebas dari komunisme.

Sebagai penutup saya kembali mengutip lirik lagu scorpions yang berjudul under the same sun.  Cause we all live under the same sun, we all walk under the same moon, then why, why we live as one. Jadi sekarang biarkan damai menjadi raja dan biarkan anak-anak bermimpi tentang masa depan dalam angin perubahan. 






Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan total wilayah 1,904,569 dan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 230,427,833. Maka tidak dapat dipungkiri Indonesia memiliki kebuyaan yang sangat banyak. Kebudayaan Indonesia yang unik dan menarik bahkan sampai mendapat kekaguman dari banyak orang.

Tetapi semakin hari budaya Indonesia semakin terkikis dan temakan oleh perkembangan zaman. Begitu banyak kebudayaan asing yang menerobos masuk dan berhasil menempatkan dirinya dikalangan masyarakat Indonesia, terutama para kaum muda. Sebagian besar remaja bangsa sekarang tidak mengenal bahkan terkadang enggan untuk “bersentuhan” dengan budaya negeri sendiri.

Lalu apa yang membuat budaya Indonesia semakin dilupakan oleh kaum muda?. Era globalisasi bisa dikatakan sebagai penyebab utama terkikisnya budaya bangsa Indonesia. Dengan budaya asing yang begiu cepat tersebar dan begitu mudah diterima. Kurangnya eksploitasi terhadap budaya lokal dapat menjadi bumerang bagi Indonesia sendiri , karena akan berdampak pada terkikisnya kebudayaan yang ada di Indonesia.

Mungkin sekarang saatnya bagi kita semua untuk melestarikan kembali budaya diIndonesia dengan sentuhan modern agar dapat diterima dengan mudah, Jangan hanya saat budaya kita “dirampas” oleh negara lain baru kita sibuk mempermasalahkannya, padahal kenyataanya kita sendiri lupa untuk melestarikannya.


Bila diambil satu contoh cara melestarikan budaya dengan sentuhan modern, dapat dilihat pada sebuah band asal bandung yang menamakan diri mereka “Karinding Attack”. Ya sesuai dengan namanya mereka ikut melestarikan salah satu alat musik tradisional asal bandung yaitu karinding.